About Me

Messages

Followers

Credits
Menata Hati | Jumat, 11 November 2011



Serahkan pada Ilahi…
 -Bismillaahirrohmanirrohiim-

“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal darah. Apabila segumpal darah itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Bukhari)

Subhanallaah..

Betapa indahnya jika kita memiliki hati yang selalu terpelihara dan terawat dengan baik. Rasa damai, tenang, dan tentram, insya Allaah akan selalu menghiasi lika-liku perjalanan hidup kita di dunia ini..

Namun, pastilah silih berganti akan datang masalah dalam kehidupan yang fana ini. Banyak hal yang terjadi menjadi sebuah penyesalan, bahkan sebuah awal dari kesedihan tak bertepi yang akan melahirkan sejuta pertanyaan dan penyesalan..

“Mengapa ini terjadi pada diri kita sendiri?  Mengapa bukan ditimpakan kepada orang lain? Mengapa tidak diberikan untuk dia yang selalu bahagia? Mengapa tidak diberikan kepada dia yang tengah bergembira? Yaa Allaah, mengapa??... ”

Astaghfirullaah al azhiim. Ber-hak kah kita untuk mengajukan protes kepada-Nya? Padahal Dia-lah yang telah menciptakan kita?.. Tidak kah kita bersyukur kepada-Nya?...   

Ketahuilah, di luar sana, masih banyak orang-orang yang Allaah timpakan pada mereka cobaan yang lebih dahsyat dari cobaan yang Allaah berikan kepada kita...

Teruntuk insan yang hatinya sedang diremukkan
Sapu air matamu yang mengalir deras
Redam bara emosi yang bergejolak memanas
Engkau tercipta bukan untuk menangisi zaman.

Ataupun menyesali duka lara
Usah tenggelam dalam kubangan nestapa
Jika cintamu mengalami kegagalan
Jika ta’arufmu kandas di jalan.

Tersenyumlah...
Awan hitam selalu menyimpan pelangi
Begitupun Sang Penggenggam nyawa
Dia selalu punya rahasia dan bijaksana
untuk membuat dewasa makhluk-Nya.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan
Jangan berikan celah pada syaitan
yang membuat semangatmu terlemahkan
Perihnya duka bukanlah isyarat runtuhnya langit
Ataupun robeknya kulit bumi.

Allaah menempa pribadi tangguhmu
Dalam butiran air matamu
Dalam jeritan derita batinmu
Dalam rintihan sesaknya nafasmu.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan
Pasang surut laut adalah kepastian
Tawa dan tangis adalah kewajaran
Takdir-Nya menjadikan makhluk berpasangan.

Tersenyumlah...
Dalam kesabaran munajad panjangmu
Meski  tajamnya duri mencabik-cabik lukamu
Meski remuk redam menyerang hatimu..

(Yuli Anna -dengan perubahan-)
Tersenyumlah kawan, perjalananmu masih panjang. Karena sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Berusahalah untuk tetap tegar seperti karang.. :)



Mujahadah | Selasa, 25 Oktober 2011



-Bismillahirrohmanirrohiim-

“Mengapa kamu tidak bersenang-senang?“
Para orang-orang shalih menjawab, “Bagaimana kami hendak bergembira, sedangkan mati itu di belakang kami, kubur di hadapan kami, kiamat itu janjikan kami, dan neraka itu memburu kami?“

Kita? Dengar lagu bergembira, baca buku tentang cinta, online tak peduli masa…

Astaghfirullah al azhiim..

Masha Allaah. Betapa zuhudnya para orang-orang shalih. Kalau dibanding dengan kita memang berbeda amat jauh.. =) Mereka cinta akhirat, kita cintakan dunia.
Kita mengharap surga. Tapi malah mendekati murka-Nya. Betapa hinanya diri ini. Sudah tercipta dari mani yang hina, malah ingin ‘menghinakan’ lagi dirinya dalam pelukan dunia yang fana…

Aku hanyalah seorang insan yang tengah bermujahadah. Seorang fakir yang belum dalam tahap setinggi itu. Tapi aku yakin, aku telah memulai perjalanan ini dengan sebuah langkah untuk mencintai-Nya. Insya Allah~






Layout: Steffanie. Tumblr inspired layout